Tragedi Tugu Tani, Jakarta, nyaris terulang di Makassar. Sebuah Honda Jazz yang dikemudikan Hadi Rezky Ramadhani, 14 tahun, menyeruduk 15 pengguna jalan di lima lokasi berbeda, kemarin.

Akibatnya, delapan warga terpaksa menjalani perawatan di berbagai rumah sakit dan tujuh orang lainnya mengalami luka ringan.Kendaraan dengan pelat DD 175 UG baru bisa dihentikan warga setelah menabrak warga untuk kelima kalinya di Jalan Dg Tata I, Kecamatan Tamalate. Warga yang murka dengan aksi ugal-ugalan tersebut melampiaskan kemarahannya dengan menghancurkan dan membuang mobil merah itu ke dalam selokan.

Sementara pengemudi, Hadi, warga Jalan Andi Tonro Perumahan Griya Penamas, diamankan aparat Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Tamalate. “Mobil itu dikemudikan anak di bawah umur lalu menabrak pengguna jalan di lima lokasi berbeda. Untungnya aparat berhasil mengamankan dia dari amuk massa yang marah,” kata Kasat Lantas Polrestabes Makassar AKBP M Hidayat kepada SINDO,kemarin.

Dari hasil pemeriksaan, pada STNK tertera pemilik mobil atas nama Nadir. Hidayat menjelaskan, berdasarkan keterangan warga, mobil pertama terlihat menabrak pengendara lain di Jalan Baji Gau dan kemudian melarikan diri ke Jalan Cendrawasih dan menyambar pengguna jalan di dekat Gereja Bukit Zaitun. Hadi kemudian menabrak pengguna jalan di Jalan Dangko, lalu BTN Hartaco sebelum berhasil dihentikan di Jalan Daeng Tata I setelah kembali menabrak warga.

Masyarakat yang geram dengan pengemudi, lalu merusak kendaraan. Hidayat mengaku, pihaknya sama sekali belum mengetahui kondisi korban tabrak lari. Menurutnya, dari informasi yang dikumpulkan,seluruhnya dibawa ke Rumah Sakit Haji yang terletak tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP). Adapun pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh aparat kepolisian.

”Pelaku saat ini diamankan di Mapolrestabes Makassar. Mobil masih dijaga di TKP terakhir oleh Polantas Tamalate untuk menunggu mobil derek,” katanya di TKP kemarin. Menyikapi kejadian tersebut, Hidayat mengimbau masyarakat khusus orang tua tak memberikan kesempatan kepada anaknya mengendarai kendaraan bermotor jika belum cukup umur dan tidak mengantongi SIM.

“Memberikan kendaraan bermotor kepada anak di bawah umur berpotensi besar membahayakan keselamatan anak itu sendiri dan pengguna jalan lain,”ujar dia. Sementara itu, Hadi Rezky Ramadhani mengaku, dirinya nekat mencuri kunci kendaraan milik orangtuanya tersebut. Saat itu, dirinya hendak membeli ayam goreng di dekat sekolahnya di Jalan Baji Gau.

Saat melintas di Jalan Baji Gau tepatnya di sekitar SMP Negeri 3 yang juga tempatnya menimba ilmu,Hadi menabrak dua tukang becak.Karena panik, siswa yang masih duduk di bangku kelas dua ini tancap gas menuju Jalan Daeng Tata dengan melewati Jalan Cenderawasih, Hartaco,dan Jalan Dg Tata. “Pertama kali menabrak dua tukang becak di depan sekolah. Karena takut saya lalu lari. Saya baru menabrak saat pulang dari membeli ayam goreng,”katanya,kemarin.

Saat melarikan diri, Hadi mengaku menabrak seorang tentara, tukang becak dan terakhir Toyota Yaris.Akibatnya, selain melukai sedikitnya 15 pengguna jalan, aksi nekatnya tersebut juga merusak tiga becak, empat motor, dan satu unit kendaraan roda empat. Kepada penyidik, Hadi mengaku,saat kejadian,dirinya sendirian di dalam mobil.Selain itu, ia mengaku baru dua kali mengendarai mobil sendiri.

Curi Kunci Mobil 

 
Orang tua Hadi, Zainuddin mengaku, dirinya tidak tahu menahu jika putranya membawa Honda Jazz yang hendak dibelinya tersebut dari sebuah rental. Saat kejadian, dirinya tengah melayani pelanggan di warung coto miliknya. “Saya baru tahu kalau dia menabrak setelah ada kabar dari rumah sakit dan polisi,”katanya. Ia mengaku,selama ini,dirinya tidak pernah mengizinkan putranya menyetir kendaraan sendirian.

Namun, Hadi kerap mencuri kunci mobil. Dari pantauan SINDO di lokasi, mobil tersebut masih berada di Jalan Daeng Tata I. Seluruh kaca mobil hancur berantakan, termasuk seluruh lampu. Bahkan, bodi kendaraan sudah penyok dan tidak berbentuk lagi. Salah seorang saksi,Rahmat, mengaku melihat beberapa warga mengejar mobil tersebut dan langsung menghancurkan mobil saat berhenti.

”Awalnya saya tidak tahu kenapa mobil itu dihancurkan. Belakangan,ternyata diketahui mobil itu sudah menabrak beberapa kali hingga dikejar,” papar Rahmat yang bermukim di Jalan Dg Tata. Sementara itu, Kapolsekta Tamalate AKP Amran Alobaji menuturkan, pihaknya telah mendata khususnya korban yang ada di wilayahnya sebanyak tujuh orang dengan kondisi luka ringan. ”Anggota saya sudah turun, tapi yang kami dapat hanya delapan korban, untuk TKP lainnya belum ada informasi,” ungkap dia.

Adapun nama luka-luka sementara dari kemarin, yakni Ridwan Jafri, 46, Andi Safari, 41, Farid, 14, Sang Made Mahadewa, 29,Daeng Gama, 37, Rahmat Hidayat, 16, Abu Rahman, 17, dan Ari, 27. ( Didiet Haryadi / Abriand )

Sumber : Ahsan's Blog

0 comments:

Post a Comment

 
Top